Lubang hitam dibangun dengan konsentrasi materi yang menghasilkan raksasa gravitasi maha kuat bahkan cahaya tidak dapat melarikan diri. Dua lubang baru melayang di pusat galaksi elips berjarak 300 juta tahun cahaya dari Bumi.
Quasar adalah obyek terang di alam semesta, galaksi dengan radiasi core gas aktif dan debu dalam jangkauan sebuah lubang hitam supermasif di pusat.
Ketika bahan bakar habis, quasar meredup, meninggalkan bangkai lubang hitam di tempatnya.
Para ilmuwan mengatakan temuan lubang hitam baru menegaskan pemahaman tentang siklus hidup quasar.
"Quasar paling terang tampaknya membutuhkan sebuah lubang hitam 10 miliar massa Matahari agar mampu memancar energi yang diperlukan," kata Douglas Richstone, astronom University of Michigan.
"Untuk waktu yang lama, kita tidak menemukan lubang hitam besar apapun. Sekarang ternyata mereka ada dan teori cocok dengan pengamatan," kata Richstone.
Sekitar 63 lubang hitam supermasif telah ditemukan bercokol di inti galaksi. Terbesar selama lebih dari tiga dekade bermassa 6,3 miliar kali Matahari di pusat galaksi M87.
Lubang hitam baru ditemukan bermassa 9,7 miliar kali Matahari di galaksi elips NGC 3842, galaksi terang sekitar 320 juta tahun cahaya ke arah konstelasi cluster Leo.
Lubang hitam kedua duduk di galaksi elips NGC 4889, galaksi terang sekitar 336 juta tahun cahaya ke arah konstelasi Coma Berenices.
"Laporan ini dapat menjelaskan bagaimana lubang hitam dan galaksi di sekitarnya tumbuh satu sama lain sejak awal alam semesta," kata Nicholas McConnell, postdoc University of California Berkeley.
"Kita bisa melihat radiasi latar bekakang gelombang mikro alam semesta sisa-sisa Big Bang. Ini sangat halus. Ada riak di dalamnya tapi rendah amplitudo. Segala sesuatu yang kita tahu di alam semesta, bintang, planet, lubang hitam," kata McConnell.
"Memahami proses menjadi bagian agenda astronomi modern. Dan memahami form lubang hitam supermasif, korelasi dengan galaksi jost dan bagaimana membentuk galaksi menjadi awal dari cerita," kata McConnell.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar